A. Pengertian
Menurut Robert Thouless,
Psikologi agama adalah cabang dari psikologi yang bertujuan mengembangkan
pemahaman terhadap perilaku keagamaan dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip
psikologi yang dipungut dari kajian terhadap perilaku bukan keagamaan.
Menurut Prof. Dr. Zakiah
Daradjat, psikologi agama meneliti dan menelaah kehidupan beragama pada
seseorang dan mempelajari berapa besar pengaruh keyakinan agama itu dalam sikap
dan tingkah laku serta keadaan hidup pada umumnya. Selain ittu juga
mempelajaripertumbuhan dan perkembangan jiwa agma pada seseorang, serta
faktor-faktor yang mempengaruhi keyakinan tersebut. Psikologi agama merupakan
cabang psikologi yang meneliti dan mempelajari tingkah laku mannusia dalam
hubungan dengan pengaruh keyakinan terhadap agama yang dianutnya serta dalam
kaitannya dengan perkembangan usia masing-masing.
B.
Ruang Lingkup Psikologi Agama
Berkaitan dengan ruang lingkup
psikologi agama adalah kajian mendalam dalam kesadaran beragama yang dilihat
dari mental orang yang beragama. Dalam hal ini, manusia dibangun dari dalam
oleh agama yang menghasilkan posisi kejiwaan yang lebih baik, dan juga agama
menjadi copying dari masalah-masalah dari aspek kejiwaan orang beragama
itu sendiri. Sebenarnya, psikologi agama menjadi tolok ukur bagaiamana psikis
masing-masing orang beragama
Menurut Zakiyah Daradjat, ruang
lingkup yang menjadi lapangan kajian psikologi agama mengenai:
1. Bermacam-macam emosi yang menjalar di luar kesadaran yang ikut
serta dalam kehidupan beragama orang biasa ( umum ). Contoh : perasaan tenang,
pasrah dan menyerah.
2. Bagaimana perasaan dan pengalaman seseorang secara individual
terhadap Tuhannya. Contohnya: kelegaan batin.
3. Mempelajari, meneliti dan menganalisis pengaruh kepercayaan akan
adanya hidup sesudah mati/ akhirat pada tiap-tiap orang.
4. Meneliti dan mempelajari
kesadaran dan perasaan orang terhadap kepercayaan yang berhubungan dengan surga
dan neraka serta dosa dan pahala yang turut memberi pengaruh terhadap sikap dan
tingkah lakunya dalam kehidupan.
5. Meneliti dan mempelajari bagaimana pengaruh penghayatan
seseorang terhadap ayat-ayat suci kelegaan batinnya. Semua itu tercangakup
dalam kesadaran beragama (religious counsciousness) dan pengalaman agama
(religious experience ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar